Friday, June 24, 2016

MENCARI PEKERJAAN

الْبَحْثُ عَنِ الْعَمَلِ
MENCARI PEKERJAAN
: لَعَلَّ نَتِيْجَةَ الْمُقَابَلَةِ طَيِّبَةٌ الْيَوْمَ.
الأب
Mudah-mudahan hasil wawancara bagus hari ini
Ayah
: قَابَلْتُ مُدِيْرَ الشَّرِكَةِ، وَرَأَى شَهَادَاتِيْ، لَكِنَّنِيْ غَيْرُ مُتَفَائِلٍ. الابن
Saya telah menghadap Direktur Perusahaan, dan dia telah melihat ijazah-ijazahku, akan tetapi saya tidak optimis.
Anak
: مَا سَبَبُ ذَلِكَ؟ الأب
Apa sebabnya demikian?
: الشَّرِكَةُ تَحْتَاجُ إِلَى عَشَرَةِ مُهَنْدِسِيْنَ، وَقَدَّمَ لِلْعَمَلِ مِئَةُ مُهَنْدِسٍ، مُعْظَمُهُمْ لَهُمْ خِبْرَاتٌ طَوِيْلَةٌ. الابن
Perusahaan membutuhkan sepuluh orang insinyur, dan telah melamar untuk kerja seratus orang insinyur, mayoritas mereka memiliki pengalaman yang lama.
: سَتَجِدُ الْعَمَلَ الْمُنَاسِبَ، إِنْ شَاءَ اللهُ. الأب
Engkau akan menemukan pekerjaan yang cocok, insya Allah
: أَنَا آسِفٌ – يَا أَبِيْ – لأَِنَّنِيْ دَرَسْتُ الْهَنْدَسَةَ. لَقَدْ تَخَرَّجْتُ فِيْ كُلِّيَّةِ الْهَنْدَسَةِ مُنْذُ سَنَتَيْنِ، وَلَمْ أَعْمَلْ حَتَّى اْلآنَ. الابن
Sayang sekali, wahai ayah, karena saya telah belajar teknik, telah lulus dari Fakultas Teknik sejak dua tahun lalu, dan saya belum kerja sampai sekarang.
: لَيْسَتِ الْمُشْكِلَةُ فِيْ دِرَاسَةِ الْهَنْدَسَةِ، الْمُشْكِلَةُ فِي الْبِطَالَةِ، الَّتِيْ تَعُمُّ كُلَّ الْعَالَمِ، حَيْثُ يَتَخَرَّجُ الطُّلاَّبُ فِي الْجَامِعَاتِ وَالْمَعَاهِدِ الْمُخْتَلِفَةِ، وَلاَ يَجِدُوْنَ عَمَلاً. الأب
Masalahnya bukan pada kuliah teknik, masalahnya pada pengangguran yang merata di semua negara. Dimana para mahasiswa lulus dari universitas-universitas dan perguruan tinggi yang berbeda-beda, tetapi tidak menemukan pekerjaan.
: نُرِيْدُ مُسَاعَدَةَ أَهْلِنَا، وَنُرِيْدُ الزَّوَاجَ، لَكِنَّنَا لاَ نَسْتَطِيْعُ. الابن
Kami ingin menolong keluarga kami, dan kami ingin menikah, akan tetapi kami tidak sanggup.
: تَقُوْلُ الْحُكُوْمَةُ: سَتَكُوْنُ هُنَاكَ فُرَصُ عَمَلٍ كَثِيْرَةٌ لِلشَّبَابِ، هَذَا الْعَام. الأب
Pemerintah telah berkata: akan ada lowongan pekerjaan yang banyak untuk para pemuda, tahun ini
: سَمِعْنَا هَذَا الْكَلاَمَ كَثِيْرًا. نَحْنُ نُرِيْدُ عَمَلاً، لاَ كَلاَمًا. الابن
Kami telah mendengar ucapan ini banyak kali. Kami ingin pekerjaan bukan perkataan
: كُنْ مُتَفَائِلاً الأب
Tetaplah optimis!

PERADABAN MUSLIMIN

حَضَارَةُ الْمُسْلِمِيْنَ
PERADABAN MUSLIMIN
: مَاذَا تَقْرَئِيْنَ – يَا عَائِشَةُ – هَذِهِ اْلأَيَّامَ ؟
فاطمة
Apa yang sedang engkau baca, hai Aisyah, di hari-hari ini?
Fatimah
: أَقْرَأُ كُتُبًا عَنْ حَضَارَةِ الْمُسْلِمِيْنَ. كَانَتْ حَضَارَةً عَظِيْمَةً تَقَدَّمَتْ فِي الطِّبِّ، وَالصَّيْدَلَةِ، وَالْعُلُوْمِ، وَالرِّيَاضِيَّاتِ، وَالْجُغْرَافِيَا، وَالْفَلَكِ، وَالْعُلُوْمِ اْلإِنْسَانِيَّةِ. عائشة
Saya sedang membaca sebuah buku tentang peradaban muslimin. Pernah merupakan peradaban yang besar, maju dalam ilmu kedokteran, farmasi, sains, olahraga, geografi, dan ilmu-ilmu sosial.
Aisyah
: هَلْ تَأَثَّرَتْ أَوْرُوْبَا بِحَضَارَةِ الْمُسْلِمِيْنَ ؟ فاطمة
Apakah Eropa merasakan manfaat dari peradaban muslimin?
 
: نَعَمْ، تَأَثَّرَتْ بِهَا كَثِيْرًا، فَقَدِ اتَّصَلَ عُلَمَاءُ أَوْرُوْبَا بِعُلَمَاءِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَخَذُوْا عَنْهُمُ الْعِلْمَ، وَتَرْجَمُوْا كُتُبَهُمْ، وَدَرَّسُوْهَا فِيْ جَامِعَاتِهِمْ. عائشة
Iya, Eropa memperoleh manfaat yang banyak, karena para sarjana Eropa telah berhubungan dengan sarjana muslimin, dan mereka mengambil ilmu dari sarjana muslimin, menerjemahkan kitab-kitab mereka dan mempelajarinya di universitas-universitas mereka.
 
: وَلَكِنْ، لِمَاذَا تَأَخَّرَ الْمُسْلِمُوْنَ بَعْدَ ذَلِكَ ؟ فاطمة
Akan tetapi, kenapa muslimin mengalami kemunduran setelah itu?
 
: تَأَخَّرُوْ؛ لأَِنَّهُمْ تَرَكُوا الْعِلْمَ، وَابْتَعَدُوْا عَنِ الدِّيْنِ. عائشة
Mereka mundur karena meninggalkan ilmu
 
: كَيْفَ يَتْرُكُوْنَ الْعِلْمَ، وَاْلإِسْلاَمُ يَدْعُوْ إِلَيْهِ ؟! فاطمة
Bagaimana mereka meninggalkan ilmu, padahal Islam menyeru kepadanya?!
 
: أَحْسَنْتِ، فَأَوَّلُ كَلِمَةٍ نَزَلَتْ مِنَ الْقُرْآنِ، هِيَ: اِقْرَأْ. عائشة
Engkau betul, karena kata pertama yang diturunkan dari al-Quran adalah: "Bacalah"
 
: وَدَعَا الرَّسُوْلُ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كَثِيْرٍ مِنْ أَحَادِيْثِهِ لِطَلَبِ الْعِلْمِ، كَقَوْلِهِ: "طَلَبُ الْعِلْمَ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ". فاطمة
Dan Rasul -shallallahu 'alaihi wasallam- telah menyeru kaum muslimin dalam banyak hadits-hadits beliau untuk menuntut ilmu, seperti sabdanya: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim".
 
: الْحَمْدُ لِلَّهِ، فَقَدْ رَجَعَ الْمُسْلِمُوْنَ مَرَّةً أُخْرَى، إِلَى طَلَبِ الْعِلْمِ؛ فَهَا هِيَ الْمَدَارِسُ وَالْجَامِعَاتُ تَنْتَشِرُ فِيْ جَمِيْعِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ. عائشة
Segala puji bagi Allah, karena kaum muslimin sekarang telah kembali sekali lagi kepada menuntut ilmu; maka inilah dia sekolah-sekolah dan universitas-universitas tersebar di seluruh negeri-negeri muslimin.
 
: وَعَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، رَجُلاً كَانَ أَوْ اِمْرَأَةً، أَنْ يَطْلُبَ الْعِلْمَ طُوْلَ حَيَاتِهِ. فاطمة
Dan wajib atas setiap muslim, pria maupun wanita, untuk menuntut ilmu sepanjang hidupnya.
 

MENDAFTAR DI UNIVERSITAS

اْلاِلْتِحَاقُ بِالْجَامِعَةِ
MENDAFTAR DI UNIVERSITAS
: زُرْتُكَ أَمْسِ فِي الْبَيْتِ، وَلَمْ أَجِدْكَ.
مبارك
Saya mengunjungimu kemarin di rumah, tapi saya tidak mendapatimu
Mubarak
: ذَهَبْتُ مَعَ ابْنِيْ طَارِقٍ إِلَى الْجَامِعَةِ؛ لِيُقَدِّمَ أَوْرَاقَهُ إِلَى كُلِّيَّةِ الْهَنْدَسَةِ. سالم
Saya pergi bersama anakku Thoriq ke universitas, untuk menyerahkan berkasnya ke Fakultas Teknik
Salim
: سَيُقْبَلُ طَارِقٌ فِيْ كُلِّيَّةِ الْهَنْدَسَةِ – إِنْ شَاءَ اللهُ – فَتَقْدِيْرُهُ "مُمْتَازٌ" فِي الثَّانَوِيَّةِ. مبارك
Thoriq akan diterima di Fakultas Teknik - insya Allah - karena nilainya "Istimewa" di Sekolah Menengah.
 
: هَلْ قَدَّمَ ابْنُكَ أَوْرَاقَهُ إِلَى كُلِّيَّةِ الطِّبِّ ؟ سالم
Apakah anakmu telah menyerahkan berkasnya ke Fakultas Kedokteran?
 
: لاَ، لَمْ يُقَدِّمْ أَوْرَاقَهُ إِلَى كُلِّيَّةِ الطِّبِّ؛ إِنَّهُ لاَ يَرْغَبُ فِيْ دِرَاسَةِ الطِّبِّ. مبارك
Tidak, dia tidak menyerahkan berkasnya ke Fakultas Kedokteran; dia tidak berminat belajar kedokteran
 
: لاَ يَرْغَبُ فِيْ دِرَاسَةِ الطِّبِّ! لَقَدْ حَصَلَ عَلَى تَقْدِيْرِ "مُمْتَازٌ" فِي الْعُلُوْمِ الطَّبِيْعِيَّةِ. سالم
Tidak berminat kuliah kedokteran! Sungguh dia telah mendapatkan nilai "Istimewa" di pelajaran ilmu-ilmu alam
 
: هَذَا صَحِيْحٌ، وَلَكِنَّهُ يَرْغَبُ فِي اْلاِلْتِحَاقِ بِقِسْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ؛ أَحْمَدُ يُحِبُّ دِرَاسَةَ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ. مبارك
Itu betul, akan tetapi dia berminat untuk mendaftar di program Bahasa Arab; Ahmad menyukai belajar Bahasa Arab
 
: لاَ عَجَبَ فِيْ ذَلِكَ؛ فَالْعَرَبِيَّةُ لُغَةُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَلَكِنْ هَلْ سَيُقْبَلُ فِيْ قِسْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ؟ سالم
Tidak heran kalau begitu; karena Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran al-Karim, akan tetapi apakah ia akan diterima di Program Bahasa Arab?
 
: قَابَلْتُ عَمِيْدَ كُلِّيَّةِ اْلآدَابِ، وَدَرَسَ أَوْرَاقَهُ، وَوَافَقَ عَلَى قَبُوْلِهِ. مبارك
Saya telah menghadap Dekan Fakultas Sastra, beliau telah mempelajari berkas-berkasnya dan setuju untuk menerimanya
 
: وَفَّقَهُ اللهُ فِيْ دِرَاسَةِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ. سالم
Semoga Allah membimbingnya dalam pelajaran Bahasa Arab
 
: شُكْرًا لَكَ، وَوَفَّقَ اللهُ ابْنَكَ فِيْ دِرَاسَةِ الْهَنْدَسَةِ أَيْضًا. مبارك
Terimakasih, dan semoga Allah juga membimbing anakmu dalam pelajaran Teknik.
 

JALAN KE UNIVERSITAS

الطَّرِيْقُ إِلَى الْجَامِعَةِ
JALAN KE UNIVERSITAS
: لَوْ سَمَحْتَ، أَيْنَ تَقَعُ الْجَامِعَةُ ؟
السائق
Permisi, dimana letak universitas?
Pengemudi
: تَقَعُ الْجَامِعَةُ غَرْبَ الْمَدِيْنَةِ. رجل المرور
Universitas terletak di barat kota
Polantas
: كَيْفَ أَصِلُ إِلَيْهَا مِنْ فَضْلِكَ ؟ السائق
Tolong, bagaimana cara saya sampai ke sana?
 
: اِتَّجِهْ غَرْبًا فِيْ شَارِعِ طَارِقٍ بْنِ زِيَادٍ. رجل المرور
Mengarahlah ke barat di Jalan Thariq bin Ziyad
 
: أَتَّجِهُ غَرْبًا فِيْ شَارِعِ طَارِقٍ بْنِ زِيَادٍ. السائق
Saya mengarah ke barat di Jalan Thariq bin Ziyad
 
: عِنْدَ اْلإِشَارَةِ الضَّوْئِيَّةِ الثَّالِثَةِ، اِنْعَطِفْ يَسَارًا فِيْ طَرِيْقِ خَالِدٍ بْنِ الْوَلِيْدِ. رجل المرور
Di dekat tanda yang ketiga belok ke kiri di Jalan Khalid bin Walid.
 
: أَنْعَطِفُ يَسَارًا فِيْ طَرِيْقٍ خَالِدٍ بْنِ الْوَلِيْدِ. السائق
Saya belok ke kiri di Jalan Khalid bin Walid
 
: عِنْدَ الدَّوَّارِ اْلأَوَّلِ، اِرْجِعْ فِي الطَّرِيْقِ نَفْسِهِ. رجل المرور
Di dekat putaran (bundaran) yang pertama, berbaliklah ke jalan yang sama
 
: عِنْدَ الدَّوَّارِ اْلأَوَّلِ، أَرْجِعُ فِي الطَّرِيْقِ نَفْسِهِ. السائق
Di dekat putaran (bundaran) yang pertama, saya berbalik ke jalan yang sama
 
: عِنْدَ أَوَّلِ شَارِعٍ، اِتَّجِهْ يَسَارًا. رجل المرور
Di belokan yang pertama, beloklah ke kiri
 
: عِنْدَ أَوَّلِ شَارِعٍ، أَتَّجِهُ يَسَارًا. السائق
Di belokan yang pertama, saya belok ke kiri
 
: تَجِدُ صَيْدَلِيَّةً عِنْدَ الزَّاوِيَةِ. رجل المرور
Engkau akan mendapati apotik di pojok
 
: أَجِدُ صَيْدَلِيَّةً عِنْدَ الزَّاوِيَةِ. السائق
Saya akan mendapati apotik di pojok
 
: اِسْتَمِرْ، وَبَعْدَ 200 مِتْرٍ تَجِدُ الْمُسْتَشْفَى الْجَامِعِيَّ عَنْ يَمِيْنِكَ. رجل المرور
Teruslah, dan setelah 200 meter, engkau akan mendapati rumah sakit umum di sebelah kananmu

: أَسْتَمِرْ، وَبَعْدَ 200 مِتْرٍ أَجِدُ الْمُسْتَشْفَى الْجَامِعِيَّ عَنْ يَمِيْنِيْ. السائق
Saya terus, dan setelah 200 meter, saya akan mendapati rumah sakit umum di sebelah kananku

: الْجَامِعَةُ مُقَابِلَ الْمُسْتَشْفَى. رجل المرور
Universitas itu menghadap rumah sakit

: شُكْرًا. السائق
Terimakasih

: عَفْوًا. رجل المرور
Sama-sama


ANTARA DESA DAN KOTA

بَيْنَ الْقَرْيَةِ وَالْمَدِيْنَةِ
ANTARA DESA DAN KOTA
: يَا أَبَا عَمْرُو، مَا رَأْيُكَ نَتْرُكُ الْقَرْيَةَ، وَنَسْكُنُ فِي الْعَاصِمَةِ؟
الأمّ
Hai Abu Amru, bagaimana pendapatmu, kita meninggalkan desa dan tinggal di kota besar?
Ibu
: لَنَا بَيْتٌ فِي الْقَرْيَةِ، وَلَيْسَ لَنَا بَيْتٌ فِي الْعَاصِمَةِ. لِمَاذَا نَتْرُكُ بَيْتَنَا، وَنَرْحَلُ إِلَى هُنَاكَ ؟! الأب
Kita punya rumah di desa, dan kita tidak punya rumah di kota. Untuk apa kita meninggalkan rumah kita, dan pindah ke sana?
Ayah
: أَوْلاَدُنَا يَعِيْشُوْنَ فِي الْعَاصِمَةِ. حُسَيْنُ يَدْرُسُ فِي الْجَامِعَةِ، وَمُحْسِنَةٌ تَدْرُسُ فِيْ كُلِّيَّةِ الْمُعَلِّمَاتِ، وَحَسَّانٌ يَعْمَلُ فِيْ شَرِكَةٍ هُنَاكَ. الأمّ
Anak-anak kita tinggal di kota. Husain belajar di universitas, Muhsinah belajar di fakultas keguruan, dan Hassan bekerja di perusahaan di sana.
: هَلْ نَتْرُكُ مَزْرَعَتَنَا يَا أُمَّ عَمْرُو؟! سَيَمُوْتُ الزَّرْعُ وَالشَّجَرُ. الأب
Apakah kita akan meninggalkan sawah ladang kita, hai Ummu Amru? Tanaman dan pohon akan mati.
: أَنَا خَائِفَةٌ عَلَى أَوْلاَدِيْ. الْحَوَادِثُ كَثِيْرَةٌ فِي الْعَاصِمَةِ. الأمّ
Saya kuatir dengan anak-anakku. Banyak sekali peristiwa di kota besar.
: أَنَا لاَ أُحِبُّ الْعَاصِمَةَ. أَنَا أُحِبُّ بَيْتِيْ وَمَزْرَعَتِيْ. الأب
Saya tidak menyukai kota besar. Saya suka rumahku dan sawah ladangku
: أَنَا لاَ أُحِبُّ الْعَاصِمَةَ أَيْضًا، فَهُنَاكَ التَّلَوُّثُ، وَالضَّوْضَاءُ، وَاْلاِزْدِحَامُ. الأمّ
Saya juga tidak suka kota besar, karena di sana ada pencemaran, kebisingan dan kemacetan.
: وَفِي الْقَرْيَةِ اْلأَهْلُ وَالْجِيْرَانُ. الأب
Sedangkan di desa ada keluarga dan tetangga
: هَذَا حَقٌّ، وَلَكِنَّكَ مَرِيْضٌ، وَأَنَا مَرِيْضَةٌ أَيْضًا. نَحْنُ نَحْتَاجُ إِلَى أَوْلاَدِنَا. الأمّ
Itu benar. Akan tetapi engkau sakit-sakitan, dan saya juga sudah sakit-sakitan. Kita membutuhkan anak-anak kita.
: وَهُمْ يَحْتَاجُوْنَ اِلَيْنَا اَيْضًا. الأب
Dan mereka pun membutuhkan kita
: نَبِيْعُ الْبَيْتَ وَالْمَزْرَعَةَ، وَنَشْتَرِيْ بَيْتًا فِي الْعَاصِمَةِ. الأمّ
Kita jual rumah dan ladang, dan kita membeli sebuah rumah di kota
: سَأَطْلُبُ مِنَ اْلأَوْلاَدِ أَنْ يَشْتَرُوْا لَنَا بَيْتًا هُنَاكَ. الأب
Saya akan meminta kepada anak-anak untuk membelikan untuk kita sebuah rumah di sana
: جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا يَا أَبَا عَمْرُو. الأمّ
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, wahai Abu Amru

BEGADANG DI LUAR RUMAH

السَّهَرُ خَارِجَ الْبَيْتِ
BEGADANG DI LUAR RUMAH
: أُرِيْدُ أَنْ أَتْرُكَ زَوْجَتِيْ.
ناصر
Saya mau meninggalkan isteriku
Nasir
: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. مَاذَا هُنَاكَ ؟! فيصل
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ada apa gerangan?
Faisal
: لاَ أُحِبُّهَا. ناصر
Saya tidak mencintainya
 
: لاَ تُحِبُّهَا ؟! كَيْفَ عِشْتَ مَعَهَا كُلَّ هَذِهِ السَّنَوَاتٍ ؟! فيصل
Engkau tidak mencintainya?! Bagaimana engkau hidup bersama selama bertahun-tahun ini?!
 
: لاَ أَدْرِيْ ... لاَ أَدْرِيْ ... لاَ أُحِبُّهَا. ناصر
Saya tidak tahu... saya tidak tahu... saya tidak mencintainya
 
: كُنْتَ تَقُوْلُ دَائِمًا: إِنَّهَا زَوْجَةٌ طَيِّبَةٌ، وَمُؤَدَّبَةٌ وَمُطِيْعَةٌ. مَاذَا حَدَثَ؟! فيصل
Engkau dulu selalu berkata: dia seorang isteri yang baik, santun dan patuh. Apa yang terjadi?!
 
: كُنْتُ أُحِبُّهَا فِعْلاً، وَلَكِنَّهَا تَغَيَّرَتْ كَثِيْرًا. ناصر
Saya dulu memang mencintainya, akan tetapi dia sekarang banyak berubah.
 
: كَيْفَ تَغَيَّرَتْ؟ فيصل
Berubah bagaimana?
 
: أَصْبَحَتْ مُهْمِلَةً، لاَ تَهْتَمُّ بِيْ، وَلاَ بِالْبَيْتِ. تَهْتَمُّ بِنَفْسِهَا وَبِصَدِيْقَاتِهَا فَقَطْ. ناصر
Dia mendadak bersikap cuek, tidak mementingkanku dan tidak pula rumah. Dia lebih mementingkan dirinya dan teman-temannya saja
 
: هَلْ تَكَلَّمْتَ مَعَهَا فِيْ هَذَا اْلأَمْرِ؟ فيصل
Apakah engkau sudah berbicara dengannya dalam perkara ini?
 
: تَكَلَّمْتُ مَعَهَا كَثِيْرًا، وَلَكِنَّهَا عَنِيْدَةٌ. ناصر
Saya telah membicarakan dengannya banyak kali, akan tetapi dia berpaling
 
: هَلْ تَغَيَّرْتَ أَنْتَ؟ فيصل
Apakah engkau sendiri telah berubah?
 
: نَعَمْ، أَصْبَحْتُ أَسْهَرُ كَثِيْرًا خَارِجَ الْبَيْتِ. ناصر
Iya, saya banyak menghabiskan waktu malam di luar rumah
 
: قَدْ يَكُوْنُ هَذَا هُوَ السَّبَبُ. لاَ تَسْهَرْ خَارِجَ الْبَيْتِ. فيصل
Sungguh ini dia sebabnya. Jangan begadang di luar rumah.
 
: سَأَفْعَلُ ذَلِكَ. ناصر
Saya akan melakukan itu
 
: إِذَنْ سَتَهْتَمُّ زَوْجَتُكَ بِكَ وَبِبَيْتِهَا، بِإِذْنِ اللهِ. فيصل
Kalau demikian, isterimu pun akan mementingkanmu dan rumahnya, dengan izin Allah


PILIHLAH PEREMPUAN YANG BAIK AGAMANYA

عَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّيْنِ
PILIHLAH PEREMPUAN YANG BAIK AGAMANYA
: أَنْتَ قَلِقٌ يَا وَلَدِيْ، مَاذَا هُنَاكَ ؟!
ألأم
Engkau gelisah, hai anakku. Ada apa?!
Ibu
: أُرِيْدُ الزَّوَاجَ يَا أُمِّيْ، وَلاَ أَجِدُ الْفَتَاةَ الْمُنَاسِبَةَ. بلال
Saya ingin menikah, wahai ibuku, dan saya belum mendapatkan gadis yang cocok.
Bilal
: هَذِهِ لَيْسَتْ مُشْكِلَةٌ. هُنَاكَ فَتَيَاتٌ كَثِيْرَاتٌ مُنَاسِبَاتٌ لِلزَّوَاجِ. ألأم
Ini tidak masalah. Di sana banyak gadis yang pantas dinikahi.
 
: هَلْ تَعْرِفِيْنَ وَاحِدَةً مُنَاسِبَةً ؟ بلال
Apakah engkau mengenal seorang yang cocok?
 
: فَاطِمَةُ بِنْتُ صَالِحٍ. ألأم
Fatimah binti Shaleh
 
: هَذِهِ غَيْرُ مُنَاسِبَةٍ! إِنَّهَا فَقِيْرَةٌ، لاَ مَالَ لَهَا. بلال
Ini tidak cocok. Dia seorang miskin, tidak punya harta.
 
: مَا رَأْيُكَ فِيْ زَيْنَبَ بِنْتِ عَبْدِ اللهِ؟ ألأم
Bagaimana pendapatmu tentang Zainab binti Abdullah?
 
: نَعَمْ، هِيَ مِنْ أُسْرَةٍ غَنِيَّةٍ، وَلَكِنِّيْ سَمِعْتُ أَنَّهَا غَيْرُ جَمِيْلَةٍ. بلال
Iya, dia dari keluarga yang kaya, akan tetapi saya mendengar bahwa dia tidak cantik.
 
: هُنَاكَ هُدَى بِنْتُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ. ألأم
Ada juga Huda binti Abdul Aziz
 
: سَمِعْتُ أَنَّهَا ذَاتُ مَالٍ وَجَمَالٍ، وَلَكِنِّيْ أُرِيْدُ الْحَسَبَ وَالنَّسَبَ. بلال
Saya mendengar bahwa dia kaya dan cantik, akan tetap saya ingin keturunan yang terpandang (bangsawan)
 
: تُرِيْدُ الْمَالَ وَالْجَمَالَ وَالْحَسَبَ وَالنَّسَبَ. هَذِهِ لاَ تُحَقِّقُ السَّعَادَةَ! ألأم
Engkau ingin harta, cantik dan bangsawan. Ini tidak menentukan kebahagiaan!
 
: مَا الَّذِيْ يُحَقِّقُ السَّعَادَةَ إِذَنْ ؟! بلال
Apakah yang menentukan kebahagiaan kalau demikian?
 
: إِذَا أَرَدْتَ السَّعَادَةَ، فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّيْنِ. ألأم
Jika engkau ingin bahagia, pilihlah yang baik agamanya.
 
: ذَاتِ الدِّيْنِ. أَحْسَنْتِ يَا أُمِّيْ. هَذَا قَوْلُ الرَّسُوْلِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : "فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ" بلال
Orang yang beragama. Engkau betul, wahai ibuku. Ini ucapan Rasul shallallahu 'alahi wasallam: "Pilihlah yang baik agamanya, agar engkau bahagia"